Rabu, 02 November 2016

PANTAI NGOBARAN GUNUNGKIDUL RASA ULUWATU BALI



 PANTAI NGOBARAN DAN TEMPAT RELIGI DI DALAMNYA 





dokumentasi pribadi

  •        Sejarah
dokumentasi pribadi

Menurut cerita masyarakat setempat, Prabu Brawijaya V merupakan keturunan terakhir kerajaan Majapahit. Prabu Brawijaya V melarikan diri dari istana bersama 2 orang istrinya yaitu Bondang Surati (istri pertama) dan Dewi Lowati (istri kedua) karena enggan di-Islamkan oleh puteranya Raden Fatah, raja Demak I.

Pelarian tersebut sampai akhirnya di pantai Ngobaran Gunungkidul dan menemui jalan buntu. Akhirnya raja tersebut memutuskan untuk membakar diri dan sebelumnya bertanya kepada dua istrinya, “Wahai istriku ! siapa diantara kalian yang paling besar rasa cintanya kepadaku ?”. Dewi Lowati menjawab “ cinta saya kepada tuan sebesar gunung” sedangkan Bondan Surati menjawab “cinta saya kepada tuan sama seperti kuku ireng, bila setiap di potong pasti akan tumbuh kembali, jika cinta itu hilang maka cinta itu akan tembuh kembali”.

Mendengar jawaban kedua istrinya tersebut, sang Prabu langsung menarik tangan Dewi Lowati lalu mencebut ke dalam api yang membara. Hingga akhirnya keduanya tewas terbakar. Sang Prabu memilih Dewi Lowati untuk mencebur kedalam api karena rasa cinta istrinya yang kedua ini lebih kecil dibandingkan dengan istrinya yang kedua. Dari peristiwa tersebut tempat ini dinamakan ngobaran yang berasal dari kata kobong atau kobaran yang artinya terbakar atau membakar diri.

Kebenaran cerita tersebut masih diragukan sebagian pihak karena menurut keterangan sebagian masyarakat setempat yang diperoleh dari orang-orang tua mereka. Pada saat terjadi peristiwa tersebut ada seorang warga yang menyaksikan bahwa yang tercebur kedalam api adalah anjing peliharaanya. Pendapat ini dibuktikan dengan diketemukannya petilasan berupa tulang sisa kobaran api yang ternyata bukan tulang manusia tetapi tulang-belulang anjing. Berdasar cerita itulah penganut aliran kejawan yaitu aliran kepercayaan peninggalan Prabu Brawijaya sering mengadakan ritual di tempat ini.

Selain itu penganut agama Hindu sering melakukan upacara Galungan setiap bulan purnama dan upacara Melastri yang merupakan rangakaian upacara Nyepi. Begitu juga dengan penganut aliran kejawen yang setiap malam selasa dan jumat mengadakan ritual dittempat ini.
    



dokumentasi pribadi

  •    Lokasi dan Rute Wisata Pantai Ngobaran
Dari kota Jogja sekitar 65 km, Telusuri jalan Yogyakarta-Wonosari (sepanjang perjalanan akan ditemukan titik-titik yang menjadi ciri khas Gunungkidul) Piyungan  –> jalan mulai menanjak dan berkelak kelok Tikungan Bokong Semar  –> Hargodumilah  –>  Tikungan Irung Petruk (sekarang ada jembatan yang memotong tikungan ini) –> Sambi pitu  –> Hutan Tleseh –> Lapangan Udara Gading  –> Pertigaan Gading ke Kanan (arah Playen Paliyan  –> Dari kecamatan Paliyan terus ke arah selatan menuju Trowono  –> PUSIKLAT TNI AD –> hutan SODONG (jalannya menanjak dan berkeloko-kelok).Di daerah Sodong masih bisa ditemui kera yang bersembunyi di gua-gua di hutan Sodong.
Sebelum masuk TROWONO akan melewati telaga Namberan (berfungsi sebagai cadangan air masyarakat sekitar) –> Pasar Trowono ambil arah ke selatan melewati jalan beraspal yang agak sempit ,berkelok-kelok  –> kelurahan Kanigoro Saptosari.Di kanan kiri jalan ditemui pipa-pipa air minum yang dialirkan ke masyarakat dari sumber air di Ngobaran  –> Pertigaan (ke kiri Pantai Ngrenehan, ke kanan Pantai Ngobaran).

  •              Tiket
5000 rupiah per orang. Tapi di tiket tertera 4500. Harga tersebut untuk masuk kawasan pantai gunungkidul sebelah barat (ngobaran, ngrenehan, nguyahan)


dokumentasi pribadi


  •        Keunikan Wisata Pantai Ngobaran Jogja


dokumentasi pribadi



  1.  Di Pantai Ngoabaran ini terdapat 4 tempat ibadah secara berdampingan yaitu:  Bangunan Pura yang dibangun pada tahun 2003, tempat ini merupakan tempat peribadahan dari penganut kepercayaan Kejawan yakni penganut dari keturunan Brawijaya V
  2. Disebelah kiri Pura terdapat pendapa dimana tempat ini sebagai tempat peribadatan aliran Kejawen 
  3. Hanya jarak beberapa meter terdapat jalan setapak depan pendopo dan disini Anda akan menjumpai sebuah kotak batu, beberapa meter dari tempat itu berdiri sebuah Pura tempat peribadatan agama Hindu. 
  4. Kemudian didepan Kotak batu tersebur terdapat bangunan Masjid yang sederhana dengan alas berupa pasir pantai.



dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi


 

 Tempat ibadah yang berada di dekat pantai memang menjadi daya tarik tersendiri, selain sejarahnya yang sangat menarik pemandangannya pun menjadi pendorong kekusyukan umat hindu dan kejawen untuk beribadah dan menjadi daya tarik para wisatawan untuk berkunjung. Pantai ngobaran sering disebut sebagai uluwatunya Yogyakarta karena aksen tebing tebing serta pure pure yang ada disana. Di pantai Ngobaran bisa juga menjadi spot bagus untuk melihat sunset atau sunrise. Menurut saya di Pantai Ngobaran ini bisa menjadi objek wisata yang recommeded untuk dikunjungi karena selain pemandangannya yang indah, anda juga bisa melihat toleransi yang sangat kental karena terdapat 3 tempat ibadah dikompleks yang sama.
Kritik dan saran untuk tempai ini adalah perlunya adanya tempat sampah di atas tebing karena banyak orang yang menaiki tebing tersebut dan membawa banyak snack namun tidak ada tempat sampah, kebersihan di tempat komplek peribadatan juga perlu ditingkatkan mungkin dengan menyewa tenaga kebersihan untuk rutin membersihkan. 




dokumentasi pribadi







SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar